purnama yang ini membenciku
sebab sepinya tak kutemani sementara akupun juga sepi.
perak pendar cayanya lintasi bilik yang hanya terdiri dari 5 orang
satu diantaranya telah rebah dan rubuh sejak lama.
dirubung masa lalu
berduyun-duyun sewaktu jiwa telah sebagai kepingan pilu.
wajah bundar yang sebenarnya tak secantik kilau temaramnya,melewatiku sambil berselimut tebal.
ah,sama sekali tak melirikku dia.
bukankah dia telah tau apa yang sedang terjadi.
bukankah dia juga tau akupun segundah hatinya,
karena sudah sering sekali aku menceritakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar